Pemberangkatan Tim Yankes Bergerak ini juga termasuk dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim. Total tim ini sebanyak 91 orang, dengan rincian 63 orang berangkat dari Grahadi dan 28 orang berangkat dari Sampang dan Sumenep.
Tim ini akan memberikan layanan kesehatan di Pulau Kangean selama 4 hari pada 26 – 29 Oktober 2023. Lokasi pelayanan dipusatkan di Rumah Sakit Abuya Kangean, Puskesmas Arjasa dan Kantor Kecamatan Arjasa.
Gubernur Khofifah menyampaikan, Yankes Bergerak merupakan wujud upaya penjangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat di kepulauan. Ini penting, mengingat kondisi geografis yang tidak mudah, terbatasnya sumberdaya seringkali menjadi tantangan akan pemenuhan kebutuhan yankes di kepulauan.
“Ini adalah upaya penjangkauan layanan kesehatan bagi wilayah kepulauan di Jatim. Proses-proses ini memang harus kita lakukan karena ada kesulitan di beberapa hal sehingga program penjangkauan harus dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh Dinkes Jatim,” ungkapnya.
Khofifah bersyukur, bahwa ada komitmen kemanusiaan luar biasa dari semua pihak termasuk Tim Yankes Bergerak. Mengingat, layanan kesehatan yang akan diberikan tim ini tidaklah mudah dan ada keterbatasan-keterbatasan.
“Saat memasangkan rompi pertama pada dokter yang akan bertugas, langsung terbangun sensitivitas saya sebagai manusia. Kita bisa bayangkan bagaimana proses layanan kesehatan terkait tindakan atau operasi tertentu, yang terpaksa harus dilakukan tanpa lampu, tanpa anestesi karena keterbatasan,” katanya.
“Hal ini tentunya, juga sama terjadi pada saudara-saudara kita yang berada di Palestina,” tegasnya.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinkes Kab. Sumenep, Tim Yankes Bergerak ini akan menangani 720 pasien yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut. Pasien ini berasal dari wilayah Puskesmas Arjasa, dan Puskesmas Kangayan.
Rinciannya, terdiri dari 411 kasus kesehatan mata, 65 kasus kesehatan gigi, 35 kasus kesehatan kandungan, dan 209 kasus lainnya yang memerlukan tindakan bedah.
Dengan banyaknya kasus mata maupun kasus bedah yang akan ditangani, Khofifah berpesan agar para nakes senantiasa menjaga kegotongroyongan tim guna memberikan pelayanan optimal. Bahkan, secara khusus ia meminta para pasien yang terdaftar dan belum terlayani tetap dipenuhi haknya untuk mendapat tindakan medis lebih lanjut.
“Jika memang sudah saatnya kembali dan belum semua pasien tertangani, tidak berarti bahwa pasien yang tersisa belum dilayani. Mereka tetap harus menerima layanan sebagaimana mereka terdaftar,” ujarnya.(*/Red)