LENSAJATIM ꞁꞁ Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, M.A akan memasifkan pengamanan guna
menciptakan kondusifitas di Jatim. Menurut Pangdam, Kodam V Brawijaya memiliki tugas
dan peranan penting dalam menjaga dan menciptakan kondusifitas di tengah
masyarakat. Beberapa bulan sebelumnya sempat terjadi insiden yang dapat
mengganggu stabilitas keamanan. Seperti munculnya gangster cilik dengan membawa
senjata tajam. Perseteruan antar perguruan silat dan lain sebagainya.
"Ke depan akan kita masifkan lagi penanganan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat. Jangan sampai warga merasa ketakutan di rumahnya sendiri," tegas Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menanggapi pertanyaan wartawan saat acara Cangkrukan Bersama Insan Media di Lapangan Tembak Batalyon Raider 500/Sikatan Jalan Raden Wijaya, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya.
Karena sebelumnya, dua orang jurnalis menjadi korban pengeroyokan dalam aksi konvoi perguruan silat di Bojonegoro. Diantaranya Misbahul Munir, jurnalis media siber JatimNow.com dan Mohamad Rizki dari blokBojonegoro.com.
Kejadian tersebut bermula saat kedua korban berusaha mengambil foto konvoi dan arak-arakan yang dilakukan oleh kelompok massa, di seputaran bunderan Adipura Kota Bojonegoro Kamis (5/1/2023) malam.
Mengetahui aksi konvoinya difoto, sejumlah massa langsung melakukan kekerasan dengan memukul dan menendang dua jurnalis tersebut. Kekerasan itu membuat kedua korban berlari menyelamatkan diri dari amukan massa.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam V Brawijaya juga mendapat masukan untuk memperbaiki hubungan antar suporter Arema dan Bonek Persebaya. Mengingat perselisihan antar suporter ini akan menjadi polemik berkepanjangan, jika tidak diselesaikan dengan baik.
"Bagi saya ini masukan yang sangat bagus. Dan kita akan terus berupaya untuk memperbaiki hubungan antar suporter ini. Dengan harapan situasi dan kondisi di Jawa Timur aman dan damai," tegasnya.
Dalam Cangkru'an tersebut, Pangdam V/Brawijaya menginginkan adanya kolaborasi antara Kodam V/Brawijaya dengan insan pers dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Jawa Timur. Sedikitnya ada sekitar 60 insan media dari berbagai perusahaan media di Jawa Timur. Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut, perwakilan organisasi PWI Jawa Timur, AMSI, dan IJTI.
Pangdam V Brawijaya mengungkapkan maksud dan tujuan digelarnya Cangkru'an bersama insan media sebagai bentuk pilar keempat demokrasi. Menurutnya peran serta pers sangat berpengaruh dalam menjaga dan menciptakan stabilitas keamanan dan kenyamanan khususnya di Jawa Timur.
Pangdam V Brawijaya yang juga asli Jawa Timur mengaku bersyukur bisa bertemu dan berkenalan langsung dengan para pimpinan media di Jawa Timur. Baginya, insan pers bukanlah sesuatu hal yang baru mengingat Mayjen TNI Farid Makruf pernah menjabat sebagai Kepala Penerangan Kopasus.
"Pertama saya ingin berkenalan dengan rekan-rekan disini. Dan kedua, saya memohon support, masukan dan dukungan. Kira-kira apa yang harus dilakukan Kodam V/Brawijaya kedepan," jelasnya.
Kodam V/Brawijaya sebagai satuan operasional dan satuan pembinaan, mendapat tugas dan mandat dari Kasad. Di antaranya, Ketahanan Pangan, TNI Manunggal Air, Mengurangi Angka Stunting, dan Babinsa masuk dapur warga.
"Sebagaimana perintah Panglima TNI dan Kasad, TNI harus hadir ditengah-tengah masyarakat, artinya, masyarakat harus hadir dalam membantu segala kesulitan warga. Termasuk program Babinsa masuk dapur warga," terang Pangdam. (*/Red)