Bersinergi dengan Pemkab, Kodim Bojonegoro Gelar Kemandirian Masyarakat Tanggap Bencana

 

LENSAJATIM ꞁꞁ       Sebagai ujung tombak Satuan Komando Kewilayahan dalam melaksanakan pemberdayaan wilayah teritorial serta upaya untuk mendukung Pemerintah Daerah guna mengatasi kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kodim 0813 Bojonegoro, Jawa Timur, melaksanakan kegiatan program pembinaan masyarakat tanggap bencana di Pendopo Kecamatan Sekar.

Kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai prosedural penanganan dan pencegahan sebaran covid-19, dan diikuti anggota Banser dan Ansor Kecamatan Sekar, Majlis Alim Ulama, Majlis Cabang NU Kecamatan Sekar, Pemerintah Desa, Linmas, Pemuda Muhammadyah serta masyarakat sekitar.

Koordinator kegiatan, Kapten Inf Surahmat, mengungkapkan, kegiatan dilaksanakan sebagai salah satu wujud kepedulian TNI kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana alam, serta sebagai antisipasi dini guna meminimalisir kerugian yang akan ditimbulkan bila terjadi kejadian bencana.

"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesadaran serta kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam. Sehingga, penanggulangan bencana terantisipasi dan resikonya dapat di minimalisir," ujarnya, Jum'at (19/11/2021).

Pemateri kegiatan, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Eko Susanto, SH., memaparkan tentang pentingnya kewaspadaan dan penanggulangan bencana yang terjadi. Mengingat bahwa Kecamatan Sekar merupakan wilayah hutan yang rawan terjadinya banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan.

"Sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi dampak serta resiko banjir yang ada diantaranya seperti dengan membersihkan sampah di sungai dan menanam pohon untuk menambah resapan air," ungkapnya.

Sementara Kabid Pencegahan, Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro, Teguh Aris SB., menyampaikan materi penanggulangan dan simulasi bahaya kebakaran antara lain mengidentifikasi sumber-sumber kebakaran, tanggap darurat dan penanganannya.

Melaksanakan pemadaman kebakaran dengan menggunakan prinsip pemadaman api, serta mampu menggunakan alat-alat pemadam kebakaran seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Menurutnya, fenomena kebakaran berawal dari api kecil yang merambat horisontal dan vertikal, serta kejadiannya tidak dapat di duga dan dapat dicegah.

"Oleh karenanya, kebakaran harus kita cegah atau dipadamkan. Cukup dengan se- ember air, asal waktunya tepat," tandasnya.(Pendim/Red)