Tingkatkan Layanan Kesehatan, Pemkab Lamongan Bersama Unair Canangkan Program Home Care Service

 

LENSAJATIM ||       Pemkab Lamongan melalui Dinas Kesehatan beserta stakeholder terkait mencanangkan Program Home Care Service. Pencanangan program tersebut dilakukan oleh Bupati YES di Desa Jatidrojog Kecamatan Kedungpring, Kamis (3/6).

Menurutnya hal ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Melalui program ini akan didata dan diinventarisir keluarga rawan atau keluarga yang rentan, mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan.

“Jadi program Home Care Service ini merupakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan, kemandirian, dan meminimalkan kecacatan akibat penyakit,” ungkap Bupati YES.

Selanjutnya program ini tetap perlu dikembangkan dan disempurnakan lagi. Sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan yang kompeten juga harus disiapkan oleh karena itu Pemkab Lamongan menggandeng Fakultas Vokasi Unair Prodi Keperawatan sebagai tenaga kesehatan yang nantinya mendukung program Home Care Service ini.

“Kita membutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten, bukan hanya membantu orang sakit menjadi sembuh tapi membuat orang yang sehat tidak menjadi sakit. Jadi saat ini kita bekerjasama dengan Unair melalui Fakultas Vokasi Prodi Keperawatan yang kampusnya juga ada di Lamongan sebagai tenaga kesehatan pada Home Care Service ini,” jelas Bupati YES.

Kepala Dinas Kesehatan dr Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa hasil survei jumlah keluarga rawan yang ada di Kabupaten Lamongan sejumlah 191.899 Kepala Keluarga (KK) dan sebagian besar sudah dilakukan intervensi di bidang kesehatan. Sedangkan untuk keluarga yang terdapat permasalahan sosial ekonomi inilah yang akan diintervensi secara paripurna bersama instansi terkait sesuai kebutuhan keluarga melalui Home Care Service ini.

“Dari jumlah keluarga rawan tersebut, terdapat keluarga rawan dengan permasalahan sosial ekonomi sebesar 469 KK dengan rata-rata setiap puskesmas terdapat jumlah keluarga 15 KK,” jelas dr Taufik Hidayat. (*/Red)