LENSAJATIM
|| Luapan sungai Kali
Avoor mengakibatkan tanggul di perbatasan Desa Gedongarum-Kedungprimpen,
Kecamatan Kanor, Bojonegoro (13/12) sore tergerus air. Luberan air pun
menggenangi 900 hektar padi yang masih berumur 1,5-2 bulan.
Warga Desa Temu saat itu sedang kerja bakti meninggikan tanggul yang berada di seberang lokasi yang sama. Tidak disangka tanggul di seberangnya yang turut wilayah perbatasan Desa Gedongarum dan Kedungprimpen tergerus air kurang lebih 10 meter.
Hasil koordinasi dilapangan antara Kodim 0813 dan BPBD Bojonegoro untuk mengangkut berbagai peralatan maupun material menuju lokasi seperti sesek bambu, karung pasir dan tanah yang awalnya menggunakan sepeda motor bahkan dipanggul satu-satu oleh warga.
Kodim 0813 Bojonegoro menurunkan dua unit Perahu Serbaguna milik Kodim yang mampu membawa empat puluh karung per perahu, sekaligus mempercepat droping materiil ke sasaran.
"Iya, langsung kami kirim dua unit perahu untuk efektivitas perbaikan tanggul, serta personel Kodim dan Babinsa, agar dapat membantu kesulitan masyarakat desa angkut material yang terkendala jalan pematang persawahan tertutup banjir," ungkap Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto, Selasa (15/12/2020).
Dilokasi yang sama, Nurcholis, anggota agen dari BPBD Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro, mengacungi jempol atas respons cepat Kodim 0813 Bojonegoro beserta jajarannya. Dengan mengirimkan dua unit perahu itu, pendistribusian berbagai material untuk menuju dan menanggulangi tanggul yang jebol sangat membantu sekali.
"Luar biasa respons cepat Pak Dandim ini. Dua unit perahu sekali jalan saja mampu mengangkut sekitar 80 karung pasir dan tanah. Dan tentu sangat membantu mempercepat penanganan," ujarnya. (Pendim/Red)