LENSAJATIM
|| Bersama jajaran Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf
Bambang Hariyanto, meninjau hilir Kali Ingas turut Desa Lebaksari, Kecamatan
Baureno, pasca jebolnya tanggul Kali tersebut beberapa waktu lalu yang
berlokasi di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Minggu (20/12/2020).
Turut hadir dalam peninjauan dalam rangka melihat secara langsung dampak yang ditimbulkan pasca meluapnya Kali Ingas diantaranya Forkopimcam Baureno, Kades Lebaksari, Kades Kalisari dan Kades Kedungrejo.
Dilokasi, Bupati Anna Mu'awanah, mengatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan assesment, perencanaan dalam penanggulangan luapan Kali Ingas yang meluap setiap kali meluber ketika intensitas hujan tinggi di musim-musim penghujan seperti saat ini.
"Memang wilayah Lebaksari, Kalisari dan Kadungrejo Kecamatan Baureno, merupakan daerah bantaran Sungai Bengawan Solo. Ketika elevasi air Bengawan Solo naik, pada ketinggian tertentu sungai-sungai kecil seperti Kali Ingas airnya tidak bisa terbuang seluruhnya ke Sungai Bengawan Solo. Sehingga mengakibatkan luapan yang dapat mengancam lahan pertanian, pemukiman, serta infrastruktur lainnya. Oleh karena itu, penguatan jalan juga harus dilakukan agar akses transportasi dan aktifitas lancar," tuturnya.
Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro, Tedjo Sukmono, menjelaskan bahwa untuk menanggulangi terjadinya luapan Kali Ingas akan segera dibangun pintu pengendali banjir atau Check Dam Kali Ingas yang tidak jauh dari bibir Kali menuju Sungai Bengawan Solo.
Ketika air Sungai Bengawan Solo naik, nantinya pintu tersebut akan ditutup dan membuang air yang di Kali Ingas menggunakan pompa air dengan kekuatan yang memadai.
"Di tahun 2021 ke depan, segera kita melakukan perencanaan dan pemetaan secara matang, nanti mungkin tahun 2022 pembangunan fisik pintu pengendali banjir (Check Dam) Kali Ingas baru bisa direalisasikan," ujarnya. (Pendim/Red)