Danramil Trucuk Bojonegoro Menghadiri Pembentukan dan Pelatihan Destana


LENSAJATIM.COM||BOJONEGORO
Komandan Koramil (Danramil) 0813-22/Trucuk Kapten Inf Ratik, turut menghadiri kegiatan Pembukaan, Pembentukan dan Pelatihan Desa Tangguh Bencana (Destana) tahun 2020 di Balai Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Kegiatan yang gelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro ini dihadiri Bupati Anna Muawanah, Asisten I Pemkab Bojonegoro, Joko Lukito, Kabag Ren Polres Bojonegoro, Kompol Zaeni, Kepala BPBD, Nadif Ulfa, Forkopimcam Trucuk, serta Kepala Desa se- Kecamatan Trucuk, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Kepala BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfa, menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan sebagai upaya Pemkab bersinergi langsung dengan masyarakat dalam rangka mengantisipasi potensi bencana alam di beberapa lokasi di Kabupaten Bojonegoro yaitu dengan membentuk Destana sebagai desa yang cepat beradaptasi dan tanggap terhadap potensi bencana alam.

Kegiatan tersebut, akan berlangsung selama 20 hari. Dan sebanyak 200 peserta dari 5 desa yakni dari Desa Trucuk, Tulungrejo, Sumbangtimun, Sranak dan Kandangan.

"Peserta nantinya akan mendapatkan beberapa materi berupa, penyusunan berbagai dokumen mulai dari kajian resiko, pemetaan, rencana penanggulangan, sosialisasi kepada masyarakat, hingga pelatihan relawan dan simulasi peringatan dini," ujarnya.

Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, menyampaikan bahwa wilayah Kecamatan Trucuk berada disekitar aliran Sungai Bengawan Solo, hal ini berpotensi banjir. Sehingga perlu sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. Maka peningkatan kapasitas individu diperlukan dalam penanggulangan bencana secara cepat dan tepat.

"Kami berharap masyarakat lebih siap lagi dalam menanggulangi potensi bencana alam dengan tindakan preventif. Selanjutnya masyarakat harus mampu menentukan tindakan kuratif dalam penanganan dampak apabila terjadi bencana," tuturnya.

Hadir dalam kesempatan yang sama Danramil 0813-22/Trucuk Kapten Inf Ratik, mengatakan bahwa terkait bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung agar tiap-tiap desa di wilayah Kecamatan Trucuk agar dibuat Prosedur Tetap (Protap) tentang kebencanaan.

Menurutnya, didalam protap tersebut, berisi tentang kondisi geografi, demografi, serta struktur organisasi dan penjabaran tugas pokok masing-masing seksi kebencanaan yakni diantaranya upaya preventif penanggulangan bencana dan peringatan dini hingga jika bencana itu datang. Sehingga, akan tahu siapa dan berbuat apa.

"Bencana tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, namun merupakan tugas bersama seluruh elemen masyarakat dalam mencegah, mengendalikan dan bahkan mengelola bila terjadinya bencana," jelasnya, Jum'at (11/9/2020).

Selain itu, juga diharapkan agar selalu waspada terhadap bencana non alam wabah virus corona. Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19.

"Yakni selalu memakai masker yang benar, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menjaga jarak berinteraksi diruang publik. Dengan patuh disiplin protokol kesehatan, maka akan sangat membantu mencegah penularan covid-19 guna menjadi masyarakat yang lebih sehat, produktif dan maju," pungkas Kapten Inf Ratik. (Pendim/Red)