Dandim Bojonegoro Tandatangani Komitmen Bersama Penurunan Angka Kekerasan Terhadap Anak


LENSAJATIM.COM|BOJONEGORO
Bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto, turut menghadiri penandatanganan Komitmen Bersama Penurunan Angka Kekerasan Terhadap Anak.

Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, dilaksanakan di  Mapolres Bojonegoro ini juga dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Kajari Bojonegoro, Ketua DPRD Bojonegoro, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dinas P3AKB, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Kamis (23/7/2020).

Kapolres Bojonegoro AKBP M. Budi Hendrawan, S.I.K., MH., menyampaikan bahwa kekerasan terhadap anak itu ada beberapa bentuk diantaranya kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi.

Sementara di Kabupaten Bojonegoro sendiri, yang paling banyak adalah kekerasan seksual. Diharapkan setelah adanya penandatanganan komitmen bersama ini kita bersama-sama untuk mencegah dan mengedukasi masyarakat terhadap kekerasan terhadap anak-anak di Bojonegoro, terutama kekerasan seksual terhadap anak.

"Anak harus dilindungi, karena anak dianggap belum cakap, dan kekerasan seksual bisa mengganggu perkembangan psikologis anak, mengganggu masa depan anak," ujarnya.

Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, menyampaikan bahwa ini merupakan momentum bagi kita untuk mengurangi angka kekerasan terhadap anak di Bojonegoro. Diharapkan ada hukuman yang semaksimal mungkin untuk pelaku kekerasan terhadap anak, baik kekerasan fisik maupun seksual. Karena anak yang dikandung, dilahirkan, dibesarkan, dilindungi dan dididik dihancurkan masa depannya.

"Diharapkan hukum terhadap perlindungan kepada anak dapat diambil secara maksimal agar ada efek jera bagi pelakunya. Anak-anak juga harus dilindungi secara mentalitas karena belum cakap," tuturnya.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) meminta didukung dan kerjasamanya, tidak hanya Pemerintah dan jajaran Forpimda namun juga dari masyarakat sendiri untuk menjaga anak sendiri maupun anak dalam lingkungan. Agar angka kekerasan terhadap anak ini bisa dikurangi. (Pendim/Red)