LENSAJATIM.COM
| BOJONEGORO
Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang
Hariyanto, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut
menghadiri kegiatan peletakan batu pertama untuk pembangunan Jembatan Luwihaji
(Bojonegoro) – Medalem (Blora), Rabu (1/7/2020).
Hadir juga pada kegiatan yang berlangsung di
Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, serta dalam rangka upaya untuk menunjang kelancaran
sarana transportasi guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat di
pedesaan diantaranya DPRD Bojonegoro, Balai Besar Bengawan Solo (BBBS),
Bakorwil, Wakil Bupati Blora dan beberap intansi terkait.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawannah, mengatakan
bahwa pembangunan jembatan yang melintasi sungai terpanjang di Pulau Jawa ini
sebenarnya sudah direncanakan sejak dulu. Akan tetapi hanya sebatas rencana dan
belum ada reaslisasi sampai sekarang.
"Akhirnya, saya langsung turun dan
datang ke Blora juga untuk menanyakan permasalahan mengapa kok belum bisa terwujud,"
ujarnya.
Pembangunan jembatan penghubung antara Jawa
Timur dan Jawa Tengah ini, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian kedua
daerah khususnya untuk Lima Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang meliputi Kecamatan
Ngraho, Margomulyo, Tambakrejo, Ngambon dan Bubulan. Dimana lima kecamatan
tersebut, merupakan zona jauh dari perkotaan. Sehingga, adanya pembangunan
jembatan ini diharapkan mampu berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat.
Sementara rancangan pembangunan jembatan Type
Kelas A ini, mempunyai panjang 220 meter, luas jembatan 6 meter dengan
setruktur rangka baja. Serta pembangunannya ditargetkan selesai dalam waktu 5
bulan atau bulan Desember 2020 mendatang, termasuk finishing.
"Kita yakin bisa selesai dalam waktu 5
bulan, kalau proses pengerjaan 24 jam yang bisa dibagi menjadi 3 sift, serta
ditunjang dengan pengerjaan dan pengawasan yang baik," tambah Bupati Anna
Muawannah. (Pendim/Red)